Senin, 09 Oktober 2017

Beasiswa Bazma Pertamina



MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG UNGGUL DALAM MEYONGSONG BONUS DEMOGRAFI INDONESIA

Oleh : Mochammad Ridwan ( C14150090)
Mahasiswa Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa berdasarkan Sensus Penduduk 2010 yang dikeluarkan BPS dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,49% selama 2000-2010. Kenyataan tersebut menempatkan Indonesia berada pada peringkat empat penduduk terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar tersebut tentunya merupakan potensi yang besar bagi pembangunan Indonesia. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 271 juta pada tahun 2020 dan 296 juta pada tahun 2030.
PBB dalam laporannya yang berjudul World Population Prospect memprediksi bahwa Indonesia memasuki era bonus demografi pada tahun 2020-2030. Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah usia produktif semakin besar, sementara itu jumlah usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum besar. Pada tahun 2010, penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar 66,5% dari jumlah keseluruhan penduduk dan diperkirakan akan mencapai 68,1% pada tahun 2030. Keadaan tersebut dapat memacu pembangunan Indonesia lebih cepat apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, Indonesia harus memperbaiki kualitas sumber daya manusia agar bonus demografi tersebut menjadi sebuah berkah bagi Indonesia. Bonus demografi juga merupakan kesempatan emas bagi pemerataan penduduk Indonesia.
“Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan,” (Franklin D. Roosevelt), seorang mantan presiden Amerika Serikat yang ke-32 yang menggambarkan bahwa betapa pentingnya membangun dan mempersiapkan generasi muda untuk menjawab tantangan dimasa depan. Hal demikian ini dikatakan karena pada dasarnya, generasi muda memiliki pemikiran yang kritis, idealis dan mempunyai daya kreatifitas yang tinggi. Inilah yang menyebabkan para pemimpin diseluruh dunia menyebut generasi muda sebagai harapan bangsa, dan akan menentukan nasib bangsa itu sendiri.
Melalui pendidikan, kita juga diharapkan menjadi generasi muda yang cerdas, kreatif dan inovatif. Untuk itu diperlukan adanya bimbingan bagi generasi muda agar kelak tidak salah arah. Oleh karena itu saya Mochammad Ridwan mengabdikan diri menjadi seorang senior resident asrama PPKU IPB untuk membina mahasiswa baru IPB yang bertujuan untuk membangun genarasi yang lebih baik , berawal dari asrama agar kelak dapat menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi orang lain dan dari sini pula dapat membangun generasi yang lebih baik dengan melakukan pembinaan-pembinaan, berbagi pengalaman yang telah saya dapatkan agar dapat menjadi pelajaran bagi semuanya. Disinilah letak keyakinan saya bahwa pemuda memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pilar-pilar pembangunan sebuah negara. Jika para generasi muda itu dipersiapkan dengan pembinaan yang membuatnya tumbuh besar maka ia kelak akan menjadi insan-insan pengukir prestasi dalam sejarah peradaban negeri ini, sebaliknya jika ia diperlakukan biasa saja bahkan dibuat tidak pernah berpikir mandiri maka ia hanya akan membebani bangsa ini. Cerdas dan kreatif, berarti juga kita harus peka terhadap hal-hal baru, harus memiliki imajinasi dan mampu berkarya dalam bidang apapun. Kita didorong untuk mengembangkan ide dan gagasan kita, agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju pemikiran. Jangan hanya mampu mencontoh budaya luar, yang nyatanya tidak sesuai dengan budaya yang berlaku di negara kita. Sebagai contoh, apabila kita tidak cerdas dan slektif terhadap hal-hal baru yang ditawarkan oleh dunia, kita akan melihat banyak pemuda yang mulai kehilangan jati diri bangsanya, mulai radikal, dan menganggap kesenangan adalah segalanya, sehingga yang dikatakan pemuda sebagai ‘harapan bangsa” itu hanya sebuah celoteh semata.


Template by:

Free Blog Templates